HOME | DD

transbonja — BERKARYA 'ATAOE' MATI
Published: 2012-08-18 11:39:59 +0000 UTC; Views: 52477; Favourites: 3; Downloads: 0
Redirect to original
Description Seminggu sebelum hari kemerdekaan RI, saya merenung di kamar kosan 2 x 3 m yang penuh inspirasi. Dari sana, saya berpikir ingin sekali menemukan semacam Resolusi dari sebuah kata "kemerdekaan" di masa-masa sudah merdeka. Tepatnya 67 tahun setelah proklamasi kemerdekaan menguar di jaringan ether bumi Indonesia.

Apa sih kemerdekaan itu? Setidaknya, saya harus bisa mendapatkan esensi kemerdekaan untuk saya sendiri.

Setelah sekian jam merenung dalam bisu, saya menemukan esensi yang menarik. Kira-kira, resolusi kemeredekaan yang saya pecahkan dari teka-teki kebisuan tadi tertulis seperti ini:

"MERDEKA artinya membebaskan diri dari segala belenggu keburukan.
MERDEKA artinya menjelmakan semangat dalam membangun kesejahteraan.
MERDEKA artinya membuka jalan seluas-luasnya untuk mencari dan menambah ilmu dan kesempatan riset.
MERDEKA-kan diri kita!
Merdeka-kan semangat berbagi kita!
Merdeka-kan diri dari kemalasan dan kesia-siaan!
Merdeka-kan diri dari orang-orang yang selalu menghalangi kita dalam berbuat kebaikan!
Jangan takut untuk merdeka!
Jangan takut pada orang-orang skeptis yang selalu menjajah dan mencoba melemahkan semangat kita setiap kali kita berkarya. Mereka tak lebih dari golongan kaum penjajah yang sesungguhnya, yang menyedihkan nasibnya. Yang hanya bisa mengutuk keadaan tanpa pernah bisa berkontribusi untuk negaranya. Jangan menyerah!
Buktikan dengan semangat kita untuk berkontribusi membangun negara dengan cara yang paling kita bisa.
Saatnya malu menjadi pemuda yang menyia-nyiakan kemerdekaan.
Saatnya malu menjadi pemalas.
Saatnya malu menjadi orang yang tak punya kontribusi berarti bagi negaranya.
Saatnya mengejar ketertinggalan.
Saatnya membangkitkan semangat lebih besar lagi agar bisa berjuang bersama sahabat-sahabat kita yang sudah sukses di garis depan.
Saatnya menjadi orang 'berguna'.
BERKARYA ATAOE MATI!!"

Saya sadar bahwa usia saya masih terhitung muda, dan semangat dalam diri saya masih meledak-ledak. Saya pribadi malu untuk menyia-nyiakan semangat ini dengan menelantarkan waktu saya. Saya merasa beruntung masih memiliki kesadaran ini. Di sekeliling saya, teman-teman seperjuangan masih sibuk dengan urusannya masing-masing, dan sebagian lupa akan tugasnya berbagi inspirasi kepada sesama. Semakin sering saya mendengarkan ceramah dari orang-orang sukses dari video TEDx, atau berbincang dengan orang-orang yang sukses dengan passionnya, atau membaca kisah-kisah inspiratif dan kepahlawanan dari buku-buku, semakin saya terbakar semangatnya untuk melakukan sesuatu untuk mengisi hari-hari saya dengan kegiatan yang bermanfaat. Saya bersyukur bahwa saya tidak sendirian. Di sekitar saya, banyak teman-teman dari kalangan komikus, penulis, gamer, dan sebagainya masih mengantongi aura semangat berkarya yang sama dengan saya. Alhamdulillah.

Sayangnya, kami tidak mungkin berjalan mulus mewujudkan semangat berbagi ini untuk menginspirasi sesama. Di depan kami selalu muncul orang-orang skeptis yang mencoba memadamkan semangat kami dalam berkarya. Mereka memfatwakan kegagalannya di masa silam dan terus-terusan menghina gerakan kami. Usaha mereka lumayan memprihatinkan karena faktanya kami samasekali tidak terpengaruh. Kami mulai curiga bahwa mereka sebetulnya hanya iri dengan apa yang kami kerjakan. Di luar itu, kami berpikir bahwa mereka tidak memiliki tingkat pengetahuan dan kemuliaan kecerdasan yang tinggi, akibatnya mereka hanya bisa terus-terusan mengutuk gerakan kami. Tapi sudahlah. Kami toh tetap 'legowo'. Mereka, orang-orang skeptis yang tidak yakin bangsa Indonesia bisa maju ini selalu memiliki ciri khas yang sama:
1. Mereka tidak punya karya dan kontribusi yang berarti bagi sesama
2. Mereka tidak punya kawan yang memiliki semangat membara
3. Mereka (sejauh yang bisa kami terka dari gaya bahasa dan pembahasannya) tidak memiliki kecerdasan yang tinggi.

Lalu kami mencoba mendinginkan hati dan kepala dengan menghibur diri, 'mereka bukan halangan bagi kami'.  Seperti peribahasa, "Anjing menggonggong, kafilah pun berlalu". They will stop barking on us when we grab our final achievement at the finish line. Toh pada akhirnya nanti, mereka juga akan menikmati usaha kami dalam membangun negri. Mungkin usaha kami kecil dan tak bermakna. Dari sekedar berbagi ilmu dan semangat di dinding facebook, atau berbagi nutrisi berkarya di facebook, sampai mengkaryakan komik bermuatan lokal untuk membuktikan bahwa Komik Indonesia juga bisa bersaing secara mutu dan konten. Kami; saya dan teman-teman komikus lain; percaya bahwa apapun yang sedang kami tempuh adalah sesuatu yang mulia, tidak ada upaya mencela, dan tulus serta ikhlas untuk berkarya. Kami suka melakukan semua ini. Tidak ada paksaan. Tidak butuh imbalan. Murni karena suka dan cinta.

Merdeka…

Inilah kemerdekaan bagi kami, para komikus yang berkarya di bidangnya untuk memajukan Indonesia. Kami jujur 'bekerja' membela passion dan harga diri bangsa kami.

"Saatnya untuk mengabdi. Berkorban untuk bangsaku. Menebus keterlambatan. Saat aku lahir, perang telah usai…" -Ketika Aku Mulai (Ebiet G. Ade).

Sekelumit yang bisa saya bagi adalah semangat. Dan semangat ini coba saya tularkan dengan komik sederhana.
Silakan baca komik bertema semangat kemerdekaan berjudul 67: BERKARYA "ATAOE" MATI di:

Komikoo—> www.komikoo.com/komik/67
Ngomik—> www.ngomik.com/chapter/12664/6…

XGRA AXY!!!
Related content
Comments: 5

salamana [2012-08-18 20:22:27 +0000 UTC]

semangat membakar lagi... Merdeka!!!

👍: 0 ⏩: 0

Podjok-Wajang [2012-08-18 18:19:08 +0000 UTC]

merdekaa!

👍: 0 ⏩: 0

Phegaseus [2012-08-18 13:59:05 +0000 UTC]

jurnal yg sangat inspiratif

👍: 0 ⏩: 0

Warui-de-Sakana [2012-08-18 13:37:23 +0000 UTC]

👍: 0 ⏩: 0

reidge [2012-08-18 11:48:14 +0000 UTC]

AXYQ!

👍: 0 ⏩: 0